Mohon jangan copas tulisan dari blog ini, sertakan link hidup saja.

Selasa, 18 Maret 2014

Sinopsis Bride Of The Century eps 3 part 1

Untuk menyamakan dengan mbak Ayu maka bila Doo Rim sedang berperan sebagai Yi Kyung maka akan tertulis Doo Rim-Kyung.



Kang Ju dan staf berjalan memasuki Mall Taeyang, Doo Rim-Kyung yang terlambar datang segera menyususp kedalam barisan. Langkah mereka terhenti karena mereka dihadang oleh pegawai wanita yang sudah dipecat karena ketahuan merokok saat bekerja.
Wanita itu memanggil nama Kang Ju dengan marah dan mengumpat kalau Kang Ju tidak punya hati, dia mengambil tomat dan melemparkannya ke arah Kang Ju.(sayang banget tomat bagus gitu buat nimpuk orang,mendingan kasi aku buat dimakan).






Doo Rim-Kyung  menjadi tameng bagi Kang Ju hingga wajahnya yang terkena lemparan tomat. Kang Ju yang sudah memejamkan mata membuka matanya dan heran karena tidak terkena tomat.
Semuanya memandang Doo Rim-Kyung sedangkan Doo Rim-Kyung memandang Kang Ju. Kang Ju memerintahkan untuk membawa keluar wanita itu.




“Lepaskan aku! Choi Kan Ju! Gara-gara Kamu sekarang keluargaku tinggal di jalanan dan adik-adikku akan dibawa ke panti asuhan! Kau mendengarku? Dasar Bajingan! Choi Kang Ju!”
“Apa yang kau lakukan? Tidakkah kau lihat orang-orang sedang melihat kita? Apa kau ingin membatalkan wawancara? Cepat bawa dia pergi dari sini !” perintah Kang Ju
Doo Rim-Kyungtak percaya dengan apa yang didengarnya, saat Roo Mi mengajaknya pergi Doo Rim-Kyung menepis pegangan tangan Roo Mi. Dia bahkan dengan sengaja menyenggol Kang Ju saat berjalan pergi.



Doo Rim-kyung yang sudah membersihkan diri duduk berselimut. Roo Mi menghampirinya dan bertanya, apakah Doo Rim-Kyung berbuat seperti itu karena untuk menunjukkan kepada Roo Mi bahwa dia akan melakukan apapun untuk melindungi miliknya.
Roo Mi menyerahkan daftar pertanyaan dan responnya jadi Doo Rim hanya perlu menjawab sesuai yang ada dalam daftar, Doo Rim-Kyung bahkan tidak diperbolehkan untuk memberi pertanyaan dan berkomentar selain itu.
Roo Mi memandangi Doo Rim dengan sedikit heran. Doo Rim-Kyung yang menyadari kecurigaan Roo Mi pun bertanya, “Kenapa? Ada yang salah”
Roo Mi dengan sedikit curiga pun bertanya” Mungkin karena dandananmu luntur, tapi wajahmu...”
“Apa terlihat jelas? Aku sedikit melakukan perawatan.” Jelasnya
‘Tidak heran.”kata Roo Mi sedikit sinis
Doo Rim menanyakan tentang wanita pelempar tomat. Roo Mi menjelaskan kalau wanita itu bekerja sebagai customer service tetapi Kang Ju memecatnya karena kedapatan merokok saat bekerja.




Roo Mi mengatakan kalau dia membawakan baju ganti dari toko yang sesuai untuk wawancaara ini. Seorang karyawan wanita datang membawa beberapa baju. Doo Rim menoleh dan terkejut karena mengenalinya, dia segera menyembunyikan wajahnya tapi terlambat karena wanita itu sudah memanggilnya.
“Na Doo Rim! Do Rim! Sudah lama aku tidak melihatmu! Kau kerja disini? Kapan  pindah ke Seoul?”katanya sambil mendekati Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung berusaha menyembunyikan wajahnya.




“Oh Jin Joo, apa yang kau lakukan? Kau tidak tahu siapa wanita ini?”kata Roo Mi sampai bangun berdiri karena terkejut dengan kelakuan Jin Joo.
Jin Joo yang terkejut berkata dengan terbata-bata,”Doo...  Apa?”
Roo Mi kesal karena Jin Joo bekerja di sini tapi tidak mengenali tunangan Presdir perusahan. Jin Joo pun tak kalah bingung mendengarnya. Roo Mi menyuruhnya untuk cepat karena wawancara akan segera dimulai. Jin Joo meminta maaf karena belum lama bekerja disini.

Perias yang datang pun segera mendandani Doo Rim-Kyung sementara Jin Joo masih meminta maaf sebelum meninggalkan tempat itu.

...




Disuatu tempat Tuan Choi minum bersama ayah dari istri pertamanya.
Ayah mertuanya berkata,”Kejadian itu adalah takdir dan hanya langit yang mengetahuinya.  Hubunganmu dengannya berakhir itu bukan kesalahan siapapun. Dulu aku tidak menyadarinya tetapi setelah kupikirkan lagi kita sudah bisa menebak kalau itu bisa saja terjadi. Dimalam sebelum pernikahan dia mengatakan hal yang aneh. Dia bilang jika dia mati, dia ingin abunya disebar di pohon yang dia sukai.  Saat itu, kupikir dia hanya banyak pikiran karena hari pernikahan sudah dekat. Siapa tahu kalau itu adalah keinginan terakhirnya.”
Tuan Choi terdiam mengetahui hal itu.


Ayah mertua mengantar Tuan Choi menuju ke mobilnya sambil berpesan untuk tidak datang kesana lagi dan untuk melupakan putrinya karena sudah 30 tahun berlalu. Cukup baginya untuk menjadi sebuah kenangan.
“Bukankah begitu?”tanya ayah mertua
Tuan Choi hanya terdiam. Ayah mertua menepuk pundakya sebelum berlalu darinya.

...


Sementara itu wawancara sedang dilakukan dan pertanyaannya adalah,” Apa yang dimaksud dengan manusia salju?”
Kang Ju dengan senyum menawannya mejawab,”Hari itu turun salju dengan lebatnya membuat jalanan mace. Waktu terus berjalan dan aku sudah tidak bisa lagi menunggu. Jadi aku berpikir lebih baik turun dari mobil dan memilih berlari ke rumah Yi Kyung.”



Doo Rim-Kyung mencibir saat mendengarnya, saat pembawa acara menanyakan kebenarannya Doo Rim-Kyung tersenyum dan menjawab “Tubuhnya dipenuhi salju jadi kupikir dia adalah manusia salju. Wajahnya memerah karena kedinginan, dia melamarku dengan kalung ini.”
Pembawa acara mengatakan kalau ini seperti sebuah adegan film dan memuji Kang Ju yang romantis.
Sambil menatap Doo Rim-Kyung, Kang Ju berkata, ”Bagaimana aku bisa memikat hati pelanggan saat aku sendiri bahkan tidak bisa memikat hati wanita yang kucintai!”
Doo Rim hanya isa nyengir mendengarnya. (mungkin hampir muntah, sama seperti responku saat nonton bagian ini)
“Aku memperlakukannya sama seperti yang kulakukan kepada pelangganku yang berharga.”



Pembawa acara kembali memuji pemikiran Kang Ju yang akan membawanya menuju kesuksesan. Pembawa acara itupun menutup wawancara dan berterima kasih kepada Kang Ju beserta Doo Rim-Kyung.





Doo Rim-Kyung kembali duduk setelah memberi salam dan meminum airnya sampai habis.
Sutradara mengatakan kalau dia mendengar Doo Rim-Kyung dulu pernah kuliah jurusan piano dan dia meminta rekaman saat Doo Rim-Kyung sedang bermain piano.
Doo Rim-Kyung yang tidak bisa bermain piano terlihat gugup walaupun dia menyangupinya.


Jin Joo yang melihat Doo Rim-Kyung yakin kalau dia adalah Doo Rim dan bukan Yi Kyung
Set piano sudah ditata, Doo Rim-Kyung dengan gemeratan menuju ke piano. Doo Rim meminta minum dengan alasan sudah lama tidak bermain dan sedikit gugup, dia berusaha mengulur waktu.
Roo Mi melihat gelas Doo Rim sudah kosong dan minta Jin Joo mengambilkan air.




Kaki dan tangan Doo Rim-Kyung gemetaran saat menunggu air datang. Jin Joo membawa nampan berisi air minum dan berjalan menaiki tangga didekat piano, tiba-tiba dia terpeleset sehingga airnya tumpah membasahi piano.



Jin Joo meminta maaf. Roo Mi panik dan bersama Jin Joo mencoba membersihkan piano. Doo Rim-Kung memandang Jin Joo dan menyadari sesuatu.
Roo Mi meminta maaf kepada sutradara karena Doo Rim-Kyung tidak bisa bermain piano.

...

 
Doo Rim memasuki sebuah gudang dan memanggil nama Jin Joo. Jin Joo balas memanggil nama Na Do Rim dan muncul dari tumpukan kardus di belakang Doo Rim. (seperti penampakan hantu saja)
Doo Rim bertanya bagaimana Jin Joo bisa tahu kalau itu adalah dia. Jin Joo menutup mulut Doo Rim dan menyuruhnya bicara pelan. Doo Rim kembali mengulangi pertanyaannya.
“Mana mungkin aku tidak tahu! Tanganmu gemetaran saat kau berjalan ke piano dan saat itu aku menyadari apa yang terjadi. Tapi bagaimana bisa kau menjadi tunangan Presdir kami?”

 
Doo Rim menghela nafas lemas dan mulai bercerita. Jin Joo mengatakan kalau Doo Rim pasti mengalami kesulitan berperan seperti seorang putri padahal dia bukan putri.
Jin Joo dan Doo Rim merasa aneh karena bisa semirip itu dengan Yi Kyung. Mungkin dulu mereka anak kembar yang dipisahkan tapi Doo Rim dengan cepat mengatakan kalau oang tuanya pasti tidak mungkin melakukannya.
“Aku pernah membaca dari sebuah buku kalau ada orang yang mirip dengan kita di dunia ini. Muka ganda atau sesuatu seperti itu.”kata Jin Joo
Doo Rim-Kyun meinta Jin Joo menjaga rahasia ini, Jin Joo mengatakan agar Doo Rim tidak khawatir dan memintanya untuk makan perut babi dan minum soju saat lain kali mereka bertemu.


Doo Rim-Kyung keluar dari Mall dan melihat wanita pelempar tomat berdiri diluar dengan membawa kertas bertuliskan “Tolak keputusan tidak adil yang dilakukan oleh Choi Kang Ju”
Doo Rim-Kyung menghampirinya dan mengatakan kalau wanita itu tak seharusnya merokok.
”Aku hanya melakukannya sekali. Ada pelanggan yang meninggalkan rokoknya dikamar mandi.... Sudah tiga tahu, diantara salju dan hujan, aku sudah bekerja keras. Tidakkah kau pikir memecatku hanya karena satu kesalahan adalah tindakan kejam?”katanya berusaha membela diri
Doo Rim menanyakan tentang panti asuhan dan wanita itu menjelaskan kalau adik-adiknya masih kecil jadi dia yang membiayai. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya juga baru saja meninggalkan mereka.
“Aku tahu aku salah, tapi karena terasa berat jadi kupikir merokok mungkin bisa menjernihkan pikiranku... Aku benar-benar melakukannya hanya sekali saja.” Katanya sambil menangis



Doo Rim-Kyung mencoba menghiburnya dan mengambil uang didompetnya. Wanita itu menolak tetapi Doo Rim-Kyung memaksa dan meminta maaf karena hanya bisa memberikan sedikit uang.
Mereka dikejutkan oleh kedatangan Kang Ju yang langsung menanyakan apa yang dilakukan Doo Rim-Kyung.


Doo Rim mengikuti Kang Ju masuk kekantornya. Doo Rim meminta Kang Ju memaafkan wanita itu karena dia adalah tulang punggung keluarga dan kehilangan orang tua. Kang Ju bertanya apakah Doo Rim-Kyung berpikir perusahaan ini seperti yayasan amal, mereka tidak bisa memikirkan situasi semua orang.
“Ibunya sudah tidak ada lagi”
“Anak kucing itu sudah cukup.  Apa wanita tadi seperti anak kucing itu? Kau ingin mengambilnya dan memberinya makan karena dia sudah tidak punya ibu?”

“Ya, memangnya apa yang bisa diketahui oleh orang yang tidak punya hati sepertimu? Bagaimana rasanya tidak punya seorang ibu? Mana mungkin orang sepertimu yang lahir dengan sendok emas dimulut tahu seperti apa rasanya. Yang pertama kali kau lakukan waktu aku dilempar tomat hanya marah. Tidak peduli apa aku baik-baik saja atau tidak. Kau lebih khawatir pada wawancara dan penampilanku di acara itu. “

 “Jadi, reaksi awalmu hanya marah. Itu menjijikkan! Kau bermuka dua! Materialistis! Dasar bajingan egois!” lanjut Doo Rim-Kyung dengan marah

“Apa kau sudah selesai? Beraninya kau... “kata Kang Ju sedikit terkejut

“Apa gunanya punya banyak uang? Apa gunanya memakai pakaian bermerek dari ujung kepala sampai ujung kaki? Pribadimu itu yang perlu diperbaiki!” kata Doo Rim sebelum keluar dari ruangan Kang Ju meninggalkan Kang Ju yang terkejut dengan apa yang didengarnya.

Sampai diluar Doo Rim menyadari kalau dia sudah melakukan kesalahan,”Bagaimana ini? Dasar bodoh!” katanya sambil memukul mulutnya sendiri.

...

Tuan Choi sudah kembali ke rumah bersama dengan butler Jang. Tuan Choi melihat Ny Mung Hee sudah menunggunya didepan bersama dengan Ahjumma Ahn istri butler Jang hanya menatapnya sekilas dan melanjutkan perjalanannya masuk kerumah. Ny Myung Hee mengikuti suaminya.




Butler Jang ditarik oleh istrinya kedalam suatu ruangan. “Mengenai Tuan Choi... Saat dia pergi ‘jangan-tanya-jangan-katakan’. Kau tahu dia kemana, kan?”

“Kau sendiri yang bilang dia pergi‘jangan-tanya-jangan-katakan’ . Kenapa kau tanya aku?” kata butler Jang

“Dia tidak punya keluarga lain, kan?”tanya ahjumma Ahn

“Dengar! Apa yang membuatmu berpikir hal itu? Dia hanya mencintai satu wanita saja... “kata butler Jang tapa menyadari kalau Ny Myung Hee memasuki ruangan itu.

“Tapi wanita itu bukan istrinya yang sekarang! Beberapa waktu yang lalu dia... “Ahjumma Ahn menghentikan perkataannya karena terkejut melihat Ny Myung Hee


“Nyonya! Nyonya Kim, ada yang bisa kami bantu?” tanya Ahjumma Ahn yang tidak dijawab oleh Ny Myung Hee

Ahjumma Ahn langsung menarik suaminya untuk meninggalkan ruangan itu.

Ny Myung Hee memberikan obat pada Tuan Choi dan meminta agar mulai sekarang jangan keluar sendirian karena kesehatannya tidak seperti dulu.

“Aku tidak bisa menghentikan hatimu ke sana. Tapi kau tidak bisa ke sana sendiri.” Kata Ny Myung Hee sebelum beranjak pergi

“Jangan khawatir! Aku tidak akan ke sana lagi.”kata Tuan Choi

Lankah Ny Myung Hee terhenti lalu berbalik menatap Tuan Choi yang menutup matanya. Kemudian dia berjalan pergi, Tuan Choi membuka matanya.


...
“Apa wawancaranya berjalan lancar?”tanya Yi Hyun saat Doo Rim pulang, Doo im mengiyakannya.

Doo Rim bertanya ke pada Yi Hyun kalau hari ini dia pulang cepat. Doo Rim melihat tangan Yi Hyun yang terbungkus perban.

“Apa yang terjadi dengan tanganmu? Apa tanganmu terluka?”kata Doo Rim

“Tidak apa-apa. Aku cuma sedikit terluka di lokasi konstruksi.”

“Kau harusnya lebih hati-hati!” kata Doo Rim sambil melihat dan memegang tangan Yi Hyun

Yi Hyun mengatakan kalau dia tidak apa-apa.Doo Rim menawarkan untuk membuatkan makan malam. Yi Hyun tersenyum saat Doo Rim sudah pergi.



Di meja makan Doo Rim memberikan lauk di mangkuk Yi Hyun. Yi Hyun memandang Doo Rim membuat Doo Rim bertanya ada apa? Yi Hyun  menyuruh Doo Rim juga makan.

“Kau belum mendapat kabar dari adikmu?”tanya Doo Rim

“Aku sudah menyuruh orang mencarinya? Apa terjadi sesuatu?” Yi Hyun malah balik bertanya
 
Doo Rim menjawab tidak ada apa-apa dan menyuruh Yi Hyun melanjutkan makan.


...

Kang Ju berusaha untuk bisa tidur tetapi tetap tidak bisa dan akhirnya terbangun dan duduk, dia ingat akan perkataan Doo Rim-Kyung.

“Apa gunanya punya uang banyak? Apa gunanya memakai pakaian yang bermerek dari ujung kepala hingga ujung kaki? Pribadimu itu yang perlu diperbaiki!”

Kang Ju cukup terganggu dengan hal itu.

....


Yi Hyun berusaha memasang dasi dengan tangannya yang terluka.

“Ini masih pagi. Ada apa?” tanya Ji Hyun saat melihat kepala Doo Rim muncul dari balik pintu kamarnya

“Aku hanya ingin melihat apa ada yang bisa kubantu.”



Doo Rim membantu memasang dasi dengan wajah ceria, sedangkan Yi Hyun memandangnya tanpa senyum.

“Tada! Bagaimana?”tanya Doo Rim yang di jawab lumayan oleh Yi Hyun

“Hari ini aku tidak punya banyak kegiatan. Apa boleh aku keluar sebentar?”Doo Rim meminta ijin


...
Myung Hee memanggil Jae Ran untuk berbicara, “Kupikir setelah suamiku kena serangan jantung tahun lalu dia merasa sedikit tidak sabaran. Operasinya berjalan lancar tapi kita  tidak tahu kapan itu bisa terjadi lagi. Aku tidak yakin tapi dia ingin mempercepat pernikahannya. Jadi, yang membuatku memanggilmu datang ke sini... Bagaimana kalau kita segera memilih tanggalnya?”
 
Jae Ran mengatakan kalau dia tidak masalah mau diadakan cepat atau lambat tapi banyak yang harus dipersiapkan untuk pengantin wanitanya.

Myung Hee meminta Jae Ran tidak khawatir karena dia bisa memilih tanggalnya dan beritahu mereka. Mereka yang mengurus sisanya.


...


Doo Rim mendatangi suatu tempat seperti spa dan menanyakan member yang bernama Kim Bong Sook. Tapi pegawai itu malah balik bertanya apa dia kenal wanita ini?

“Kau tahu berapa banyak hutang yang dimilikinya? Itu membuat kami gila! Apa dia temanmu? Apa kau tahu bagaimana cara menghubunginya?”

“Maafkan aku!”kata Doo Rim bergegas meningalkan tempat itu.

“Kim Bong Sook! Kau...”

Doo Rim mendengar ada keramaian rupanya ada promosi dari Toko roti yang akan mengadakan lomba makan kue.

“Seperti yang kalian lihat, pemenang pertama akan mendapatkan TV 3D layar datar. Pemenang kedua akan mendapatkan hadiah kue manapun yang dia pilih. Dan pemenang ketiga akan mendapatkan kupon belanja 70% di toko roti kami! Siapa yang ingin berpartisipasi?”

Beberapa orang sudah mengajukan diri dan duduk di meja yang ada kuenya.

“Sekarang tempat terakhir! Satu orang lagi! Ada yang mau?”

Doo Rim yang awalnya ragu akhirnya menangkat tangan dan mengatakan ingin ikut. Dia duduk di urutan ke tiga dan melihat kanan kirinya, lawannya adalah orang gendut.
 

Pemilik Toko roti itu memberi aba-aba untuk memulai dan para peserta makan dengan semangat.



Mobil Myung Hee melintasi tempat itu, Myung Hee turun dari mobil karena merasa melihat Yi Kyung. Dia Bahkan melewati kerumunan.  Doo Rim yang memenangkan lomba berdiri tapi dia mellihat Myung Hee dan memalingkan wajahnya. Doo Rim melumuri wajahnya dengan sisa kue.
Ternyata tidak hanya Myung Hee tapi Kang Ju juga ada . Kang Ju menjelaskan kepada ibuny kalau dia tadi lewat sini dan melihat mobil ibunya jadi dia juga berhenti. Kang Ju da ibunya meningalkan tempat itu tetapi dia masih sempat melihat Doo Rim-Kyung.




Doo Rim sudah membersihkan wajahnya dan terkejut karena melihat Kang Ju bersandar di tembok.

“Oh my. “kata Doo Rim-Kyung yang terkejut

“Apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan?”

“Bagaimana kau tahu aku ada di sini?”Doo Rim tidak menjawab malah bertanya.

“Apa sekarang itu yang paling penting? Bagaimana kalau ibuku melihatmu?”




“Kau ikut lomba makan kue? Tidak ada masalah lain yang besar selain ini. Dan ada apa dengan pakaianmu?” Kang Ju menuntut penjelasan

“Kau tahu bagaimana wanita merasa gugup dan tertekan sebelum pernikahannya, kan?Dengan melakukan banyak hal yang belum pernah dicobanya.” Doo Rim mencoba memberikan alasan

“Jadi, kau tertekan dan menghilangkannya dengan melakukan banyak hal bodoh?” Kang Ju mencoba mencernanya.

Doo Rim meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Roo Mi datang untuk mencari Kang Ju.


 

“Jang Yi Kyung! Apa yang sedang kau lakukan di sini?”

Doo Rim diam tidak mejawab. Kang Ju menyuruhnya pulang dulu dan dia akan menghubungi nanti.

Roo Mi masih terdiam ditempatnya sambil menatap Doo Rim keheranan, Kang Ju sampai harus memanggilnya.

 
Di dalam mobil Kang ju bertanya kepada Roo Mi, “Apa semua wanita seperti itu? Apa mereka tertekan sebelum pernikahannya?”

“Apa Yi Kyung bilang kalau dia tertekan? Kurasa itu benar. Menikah dengan pewaris Grup Taeyang
adalah hal yang tidak bisa orang lain lakukan.”

“Tapi dengan lomba makan kue, bukankah itu keterlaluan?”tanya Kang Ju lagi

“Lomba makan kue? Yi Kyung? Kue? Itu aneh. Yi Kyung tidak suka manis. Dia bahkan tidak bisa banyak makan gula dan coklat. Kau tidak tahu? Kau memang tidak tahu banyak mengenai tunanganmu.”kata Roo Mi merasa heran dengan tingkah Yi Kyung

Kang Ju berusaha membela diri dengan mengatakan kalau Yi Kyung suka kucing. Pernyataan Kang Ju malah membuat Roo Mi makin heran.


...

Di Mall, Roo Mi memanggil Jin Joo dan bertanya kepadanya kejadian saat dia salah mengenali tunangan Presdir. Roo Mi juga bertanya apa dia mirip dengan seseorang?

“Tidak! Awalnya kupikir dia seperti temanku tapi saat aku melihatnya dari dekat dia tidak mirip. Aku benar-benar melakukan kesalahan.” Jin Joo menjelaskannya

Roo Mi menyuruhnya kembali bekerja. Sepeninggal Jin Joo, Roo Mi masih berpikir tentang keanehan yang ada pada Yi Kyung (kue,kucing dan berpakaian aneh) dan akhirnya dia menyimpulkan kalau Yi Kyung benar-benar sedang tertekan.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar