Minggu, 13 Januari 2013

Cublak Cublak Suweng

Teman masih ingatkah dirimu dengan lagu Cublak cublak suweng?yg masih ingat yuk kasih komen dibawah. Anak-anak sekarang sudah tidak tahu tentang lagu-lagu permainan semacam cublak cublak suweng ini. Nah untuk menyegarkan ingatan anda maka saya akan menyajikan lagu dolanan ini di postingkan kali ini :


Cublak-cublak Suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudel
Pak Gempo lerak-lerek
sopo ngguyu ndelekke

sir sir pong
dele kopong
sir-sir pong
dele kopong


 Cara Bermain :
  1. Permainan ini biasa dimainkan saat bulan purnama
  2. Permainan ini dimainkan oleh lebih dari 3 anak
  3. Satu anak duduk telungkup seperti posisi sujud dan memejamkan matanya
  4. Anak-anak lainnya duduk mengitarinya lalu tangan anak-anak tersebut dalam posisi menengadah menunggu giliran sebuah batu kerikil yang nanti akan jatuh dalam salah satu genggaman tangan seorang anak
  5. Menyanyi lagu cublak cublak suweng sambil kerikil berpindah-pindah tempat untuk disembunyikan
  6. Selesai menyanyi lagu itu, anak yang telungkup bangun dan disuruh menebak siapa yang menggenggam kerikil itu
  7. Bila salah yg menebak maka anak tersebut harus telungkup lagi di permainan selanjutnya,bila tebakannya benar maka anak yg menyembunyikan/menggenggam kerikil harus menggantikan telungkup di permainan selanjutnya

Di jawa banyak versi lagu ini karena tiap daerah punya dialek yg berbeda tapi makna dari permainan ini tetap sama saja. Berikut saya mencoba menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia tentang makna lagu dolanan ini :
  1. "cublak-cublak suweng” …suweng artinya hiasan di telinga, lebih berharga daripada anting…identik dengan harta. Bisa diartikan ”tebak tempat menyimpan harta”
  2. ”Suwenge ting gelenter” maksudnya hartanya tersebar dimana-mana.
    Dalam permainannya digambarkan dengan anak-anak menyembunyikan batu kerikil (diibaratkan suweng) lalu beredar dari satu tangan ke tangan yang lain (”suwenge ting gelenter”)
  3. ”Mambu ketundung gudhel”... mambu artinya tercium, ketundung artinya yang dituju, sedangkan gudhel artinya anak kerbau….mengapa anak kerbau, bukan kerbaunya? Anak kerbau identik dengan kebodohan(karena masih berwujud anak, yang belum matang alias belum tahu apa-apa). Secara garis besar kabar tentang tempat harta ini mudah tercium (tersiar) oleh orang-orang bodoh.
  4.  ”Pak Gempo lerak-lerek”...Pak Gempo melirik-lirik (mencarinya).  Pak Gempo adalah sosok manusia yang telah dewasa dan berusaha mencari harta (’suweng’) tsb. Pak Gempo diwujudkan sebagai manusia yang berakal, beda dengan ’gudhel’ yang hanya anak hewan yang identik dengan kebodohan. Sehingga dianggap Pak Gempo bisa mencari harta. Dalam permainan wujud Pak Gempo adalah anak yang bermainan dalam posisi sujud dan harus menebak siapa yang menyimpan kerikil.
  5. ”Sopo ngguyu ndelekakhe”...Siapa yang tertawa pasti menyembunyikan. Di permainannya kita tahu bahwa anak-anak yang lain (yang tidak telungkup) pasti tertawa saat anak yang telungkup berusaha menebak siapa yang menyimpan batu kerikilnya. Aku rasa memang susah menahan tawa saat menunggu teman kita menebaknya.
  6. ” Sir-sir pong dele kopong”...di dalam hati nurani yang kosong. Suatu petunjuk bagi yang ingin mencari harta/menebak di permainan bahwa untuk mencari pelakunya gunakanlah hati nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar