Senin, 18 Juni 2012

The Devil Wear Prada

-->
The Devil Wear Prada, gara-gara nggak nonton dari depan membuatku mencari jalan cerita dan akhirnya aku menemukannya di kapanlagi.com.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Lulus kuliah dengan nilai tinggi dan diterima bekerja di sebuah majalah terkenal adalah impian Andrea "Andy" Sachs (Anne Hathaway). Nasib baik dan keberuntungan membawa Andy diterima bekerja di 'Runway', sebuah majalah mode terkenal, sebagai asisten junior seorang editor yang bengis dan kejam, Miranda Priestly (Meryl Streep), membantu asisten senior Miranda, Emily (Emily Blunt).
Bekerja di 'Runway' adalah impian jutaan gadis, betapa tidak semua karyawannya selalu tampil bak model, tubuh tinggi, kurus, dan selalu tampil chic dalam balutan busana merk Prada, Armani, Versace, Dolce&Gabanna dan sederet merk busana papan atas.
Sayang kenyataan berbicara lain, apa yang selama ini ada dalam pikiran Andy sangat jauh dari kenyataan. Andy harus berhadapan dengan Miranda, editor yang super bengis, yang selalu memberinya pekerjaan di luar batas kemampuannya, dan bahkan terbilang pekerjaan di luar kapasitasnya. Cacian, hinaan dan pandangan sinis menjadi makanan Andy setiap hari.
Bersabar Menghadapi bos bengis
Selain harus berkutat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, Andy juga harus melakukan permintaan nyleneh Miranda, seperti membeli kopi di Starbucks tall latte dalam kondisi panas, atau selalu menuntut makan siang yang fresh yang disajikan tidak dalam keadaan dingin.
Melakukan tugas yang mustahil juga harus dilakoni Andy, seperti menemukan naskah buku Harry Potter yang belum diterbitkan dan mengirimkannya untuk anak kembar Miranda hanya dalam waktu empat jam. Tugas yang membuat Andy harus menghubungi berpuluh-puluh editor dan penerbit untuk mencari copyan buku terbaru karya JK.Rowling.
Belum cukup dibuat pusing dengan misi mustahilnya, Miranda meminta Andy mencari lemari laci di toko antik di rimba New York, dan mencari artikel koran yang tak disebutkan namanya. Atau saat Miranda terjebak dalam badai di Florida dan meminta Andy untuk memesankan pesawat pulang sesegera mungkin, agar Miranda tak terlambat menghadiri debut pertunjukan piano si kembar.
Tugas berat pun harus diemban Andy saat menggantikan Emily yang tengah sakit flu berat dan membuat Andy harus menemani Miranda ke sebuah fashion show di Paris. Semuanya harus dihadapi Andy dengan tegar, demi bisa bertahan di "Runway".
Saat fashion show di Paris
Sebenarnya, tak hanya Andy yang merasa tertekan dengan kondisi ini, namun karyawan 'Runway' juga merasakan hal yang sama, meskipun tak setragis nasib Andy. Karyawan 'Runway' lebih memilih mengantri dan menunggu barang beberapa menit daripada harus dalam satu lift atau berjalan dalam satu elevator dengan Miranda, bahkan menabukan bergosip tentang Miranda meski dengan sobat mereka sendiri. Karyawan 'Runway' menyebut Miranda sebagai "a classic boss from hell".
Film yang diambil berdasarkan novel Chicklit karya Lauren Weisberger pada 2003 lalu ini juga dibumbui kisah romantis antara Andy dengan seorang koki muda bernama Nate (Adrian Grenier), yang terpaksa harus tersisih, karena Andy lebih banyak menghabiskan waktu bersama Miranda. Bahkan saat Nate ulang tahun, Andy lebih memilih menghadiri acara fashion show bersama Miranda
Urusan menjadi runyam dengan kehadiran Christian Thompson (Simon Baker), seorang journalist dan editor frelance, yang menaruh hati pada Andy. Disinilah masalah dan segala problema harus dihadapi Andy, antara pekerjaan, cinta dan pergaulan.
Mampukah Andy bertahan menghadapi bos sekejam Miranda? Apakah pengabdiannya pada Miranda sepadan dengan harga yang harus dibayarnya? Bagaimana perjalanan kisah cinta Andy dan Nate atau justru Andy lebih memilih Christian?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salah satu bagian yg ku suka adalah saat Andrea merasakan stress karena Miranda tiidak menghargai kerja kerasnya dan dia ingin berhenti. Saat dia melewati ruangan Nigel  -salah satu perancang yang bekerja pada Miranda- menasehatinya dengan beberapa kalimat yg intinya seperti ini, "Kamu pikir ini sekedar majalah biasa? Ini pedoman fashion semua orang yang melahirkan artis-artis terkenal. Disini tempat dimana semua orang bekerja dengan keras. Kamu, hanya 'sudi' bekerja. Ketika kamu hanya bekerja setengah hati lalu menangis hanya karena seseorang tidak memberikan kecupan di kening." Kalimat tersebut secara tidak langsung juga menonjok aku karena aku selama ini juga beranggapan kalau usahaku tu udah maksimal,tapi kalau dipikir-pikir lagi mungkin memang ada benarnya kalimat tersebut karena aku bekerja hanya sekedar melakukan pekerjaaku dan belum mengeluarkan kemampuanku yg sebenarnya
Endingnya juga bagus. Saat Andea menanyakan mengapa Miranda tega melakukan itu terhadap Nigel, Miranda juga mengatakan kalau Andrea sama dengan dirinya,dia tega menyingkirkan Emily untuk kepentingan karier nya sendiri. Andrea menjawab kalau dia tidak ada pilihan lain lagi. Padahal hidup adalah sebuah pilihan dan itu semua tergantung pada pilihan kita. Saat Miranda keluar dari mobil dan menuju ke dalam gedung Andrea malah pergi menjauhi gedung. Hp nya yg berbunyi karena ada panggilan dari Miranda tak menghentikan langkahnya. Andrea sudah memutuskan untuk membuat pilihannya sendiri untuk hidup sebagai jurnalis dan meminta maaf kepada Nate.
Nggak ada yg namanya "nggak ada pilihan lain" karena "kita yg menentukan pilihan bukan kita yg ditentukan oleh pilihan".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar