Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan istilah osteoporosis. Ya, osteoporosis adalah keadaan di mana mineral-mineral penting mulai berkurang pada tulang.
Penyakit ini merupakan penyakit yang menakutkan karena semua orang berisiko terkena penyakit ini di masa tuanya, sekalipun anda adalah seorang pria. Penyakit ini juga dapat menyebabkan tulang seseorang tiba-tiba patah tanpa adanya benturan atau kecelakaan. Patah tulang yang terjadi pada penderita osteoporosis ini pun lebih sulit sembuh dan seringkali menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup.
Tentunya anda tidak ingin hal ini terjadi pada anda bukan? Berikut ini adalah tips-tips yang dapat membantu anda mencegah osteoporosis sejak dini, mari kita simak:
1. Olahraga
2. Asupan gizi seimbang
- Susu (diutamakan yang low fat), anda juga bisa mengkonsumsi susu tinggi kalsium yang beredar di pasaran
- Ikan laut. Ikan laut kaya akan kalsium, untuk mendapat asupan kalsium yang lebih, anda bisa saja mengkonsumsi bandeng presto atau sarden beserta tulangnya
- Yoghurt. Walaupun merupakan produk dari susu, namun kalsium dalam yoghurt lebih mudah diserap tubuh.
- Kedelai. Selain mengandung kalsium kedelai juga mengandung estrogen nabati atau fitoestrogen yang dapat membantu penyerapan kalsium
- Keju
- Sayuran hijau. Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, dan selada tidak hanya mengandung kalsium, tetapi juga mengandung kalium dan vitamin K yang mencegah hilangnya kalsium dari tulang
3. Kurangi Kafein
4. Jaga berat badan anda
5. Stop rokok dan alkohol
6. Cek densitas tulang berkala
Satu hal yang mengganggu tentang osteoporosis adalah osteoporosis ini tidak menimbulkan gejala. Seringkali penderita baru mengentahui dirinya menderita osteoporosis setelah dia mengalami patah tulang tanpa terjadi benturan atau kecelakaan yang keras. Untuk inilah pentingnya dilakukan pemeriksaan densitas tulang. Pemeriksaan densitas tulang ini bisa dilakukan di laboratorium terdekat, bahkan seringkali promosi suplemen kalsium juga menyediakan tes densitas tulang ini secara gratis. Berikut ini beberapa kriteria yang sebaiknya melakukan tes densitas tulang
- Wanita yang sudah menopause
- Pria di atas 80 tahun (sumber lain menyebutkan 65 tahun)
- Penderita penyakit autoimun yang mendapatkan terapi kortikosteroid rutin
- Penderita tukak lambung/gastritis yang mendapat terapi proton pump inhibitor jangka panjang
Untuk melihat tingkat kepadatan tulang dan mendeteksi Osteoporosis, dapat dilakukan dengan cara mengukur kepadatan tulang menggunakan alat yang disebut Densitometer X-ray Absorptiometry. Alat ini ada dua jenis yaitu SXA (Single X-ray Absorptiomety) dan DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry).
Selain pemeriksaan kepadatan tulang, saat ini tersedia pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui aktivitas Remodelling tulang yaitu pemeriksaan CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin. CTx atau C-Telopeptide merupakan hasil penguraian tulang yang dilepaskan ke dalam darah sehingga dapat digunakan untuk menilai proses penghancuran tulang. Sedangkan N-Mid Osteocalcin adalah fraksi protein yang dibentuk oleh Osteoblas dan berperan dalam proses pembentukan tulang.
Dengan melakukan pemeriksaan CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin maka dapat diketahui aktivitas Remodelling tulang, dan bila hasil pemeriksaan menunjukkan hasil abnormal atau terjadi ketidakseimbangan Remodelling tulang maka perlu diwaspadai risiko terjadinya Osteoporosis atau kemungkinan penyakit tulang lainnya. Selain itu, pemeriksaan tersebut dapat juga digunakan untuk memantau pengobatan osteoporosis, khususnya CTx digunakan untuk memantau pengobatan anti resorpsi oral.
Osteoporosis memang bukan penyakit yang mematikan tetapi bila terjadi patah tulang maka pasien akan sangat menderita dan tersiksa hingga mengganggu aktivitas dan kehidupannya. Terlebih bila pasien masih berusia muda, selain perasaan sakit yang menyiksa, patah tulang juga dapat membuatnya frustrasi karena aktivitasnya terganggu. Oleh karena itu, waspadai Osteoporosis sejak dini. Bagi yang memiliki risiko tinggi, lakukan skrining dengan pemeriksaan kepadatan tulang dan atau pemeriksaan laboratorium yaitu CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin.
7. Terapi sulih hormon
Estrogen merupakan hormon yang penting dalam metabolisme kalsium. Estrogen membantu absorbsi kalsium dan juga mengatur ekskresinya. Pada wanita yang sudah menopause, produksi hormon estrogen ini praktis akan sangat menurun. Akibatnya absorbsi kalsium terganggu. Dalam hal inilah diperlukan terapi sulih hormon (Hormone Replacementer Therapy). Terapi sulih hormon ini selain menurunkan risiko osteoporosis juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Cegah osteoporosis sejak sekarang, jangan sampai terlambat. Lakukan olahraga, cukupi asupan kalsium (boleh dibantu suplemen bila memang perlu), stop rokok dan alkohol.
Sumber : www.medicalera.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar